Sunday, December 12, 2010

Masker Sperma bikin Awet Muda ?

Oleh: dr. Ossyris Abu Bakar

Mitos sperma sebagai obat awet muda bagi wanita telah lama beredar. Wanita disarankan menelan sperma supaya awet muda atau menggunakan sperma sebagai masker supaya kulit wajah menjadi halus.
Walaupun sperma mengandung beberapa bahan penting seperti protein, fruktosa, asam sitrat, prostaglandin, spermin, seng, asam amino,vitamin C,dan asam fosfatase bukan berarti dengan mengoleskannya pada wajah atau menelannya bahan itu menjadi bermanfaat. Penyerapannya pada kulit tidak semudah mitos yang masih banyak diyakini masyarakat. Demikian disampaikan Prof. Dr.dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And.,FAAC dalam Pendidikan Seksologi Tingkat Dasar, Angkatan XIII, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
     Dipandu kakak beradik seksolog kondang Prof. Wimpi Pangkahila dan Prof. Alex Pangkahila salah satu materi yang disampaikan seputar mitos seks yang menyesatkan. Menurut Prof. Alex Pangkahila. murah senyum yang memiliki nuansa humor yang kreatif ini, ukuran alat kelamin laki-laki bukanlah tolok ukur untuk mencapai kepuasan seksual pada perempuan. Mitos yang berkembang, semakin besar alat kelamin pria, semakin puaslah pasangannya. Secara anatomi hanya 1/3 bagian luar liang senggama perempuan yang peka rangsangan karena banyak mengandung syaraf simpatis. Sedangkan 2/3 bagian dalamnya tidak peka rangsangan akibat minimnya syaraf simpatis. Dengan demikian menggugurkan mitos keperkasaan seorang lelaki ditentukan jumbonya alat kelaminnya. Bukan ukuran yang berperan di dalam memberi kepuasan seksual pasangannnya tetapi kualitas seksualnya. Akibat mitos yang menyesatkan seputar ukuran alat kelamin, sekelompok pria terjebak dalam upaya yang tidak ilmiah yang justru membawa petaka. Yang sempat populer beberapa waktu lalu yaitu penyuntikan silikon cair ke dalam alat kelamin laki-laki. Metode pembesaran alat kelamin yang sangat berbahaya ini menyebabkan cairan silikon dapat masuk ke dalam jaringan alat kelamin (sinus cavernosus). Terperangkapnya benda asing di sana rentan memicu reaksi peradangan, menyebabkan rasa sakit yang apabila dibiarkan dapat memicu kanker. Operasi merupakan satu-satunya opsi dalam keadaan ini.

     Gara-gara termakan mitos yang tidak benar, almarhum penyanyi Farid Hardja tega menceraikan istri yang baru dinikahinya selama dua minggu lantaran dituduh tidak perawan. Darah perawan bagi sebagian pria seakan dianggap harga mati sebagai bukti otentik masih sucinya sang gadis. Padahal dalam keadaan terangsang dan siap, wanita dapat melakukan hubungan seksual dengan baik tanpa hambatan, sehingga perdarahan tidak terjadi. Sebaliknya dalam keadaan tidak siap dan tidak terangsang,apalagi dipaksa laiknya kisah Siti Nurbaya yang dipaksa menikah dengan Datuk Maringgih, sangat mungkin terjadi perdarahan akibat luka lecet pada liang senggama perempuan. Lebih jauh diuraikan Wimpie Pangkahila sangat berbahayanya mitos darah perawan yang dihubungkan dengan kesaktian. Mitos menyesatkan ini tak jarang akan bermuara pada tindak perkosaan seperti kasus Codet yang sangat meresahkan beberapa waktu silam.

    Masih menyangkut liang senggama perempuan. Mitos yang berkembang, semakin kering liang senggama akan memberikan kenikmatan yang lebih kepada pasangannya. Upaya ini mendorong para perempuan mencuci kelaminnya dengan daun sirih, melakukan gurah vagina, atau meminum jamu yang dapat membuat liang senggama keset bebas ”becek”. Mitos ini tentu harus diluruskan. Perlendiran vagina yang merupakan salah satu tanda dari bangkitan seksual mengindikasikan bahwa wanita tersebut telah siap untuk melakukan hubungan seksual. Tips yang disampaikan Alex Pangkahila bukan cairan dalam liang senggama yang harus dikeringkan, tetapi latihan dasar otot panggul yang perlu dilatih sejak dini. Latihan dasar otot panggul akan meningkatkan kualitas hubungan seksual. Lakukan latihan secara teratur minimal tiga kali dalam seminggu.

    Menurut Kepala Bagian Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Wimpie Pangkahila, masih banyak mitos-mitos seksual lainnya yang menyesatkan dan tidak memiliki dasar ilmiah termasuk mitos masturbasi yang dapat menyebabkan orang menjadi mandul, impoten, mata menjadi kabur, ingatan menurun, tulang keropos. Anggapan yang salah ini dapat menimbulkan kecemasan bagi banyak orang terutama remaja. Karena kecemasan inilah yang pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual. Hampir 100% pria dan 70-80% wanita pernah melakukan masturbasi. Masturbasi justru digunakan sebagai salah satu cara untuk mengatasi kegagalan orgasme pada wanita. Pada pria masturbasi digunakan sebagai suatu cara untuk mengatasi ejakulasi terhambat.

    Melalui pendidikan seksologi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan seksologi termasuk membantu meluruskan mitos-mitos yang menyesatkan masyarakat.

(sumber:koran tokoh, 12/12/'10)

No comments:

Post a Comment

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA....SILAHKAN KALIAN BACA-BACA....!!!